Mengenal Sistem Pengereman Otomatis ABS, EBD, dan Brake Assist
Dipublikasi pada:
07-11-2023
Bagikan:
Source : aamcominnesota
Sistem pengereman berfungsi mengendalikan kecepatan laju kendaraan dengan menerapkan sistem mekanik. Sistem pengereman merupakan salah satu bagian terpenting yang terdapat dalam sebuah kendaraan. Bukan hanya sebagai pendukung faktor keselamatan, pengereman juga sangat besar pengaruhnya dalam faktor kenyamanan berkendara. Meskipun sistem dan fungsi pengereman pada setiap jenis kendaraan secara umum relatif sama, namun kali ini kita akan membahas lebih fokus pada kendaraan roda empat atau mobil.
Komponen utama dalam sistem pengereman pada sebuah mobil, umumnya meliputi: Pedal rem, master silinder, selang rem, kaliper rem/silinder roda, bantalan rem, rotor/drum rem, dan minyak rem.
Komponen-komponen dan fungsi sistem pengereman
1. Pedal rem
Merupakan sebuah tuas yang digunakan oleh pengemudi untuk memicu proses pengereman. Pengemudi akan memberikan tenaga pada pedal rem dengan cara ditekan menggunakan kaki secara perlahan, untuk kemudian mengurangi atau menghentikan kendaraan.
2. Master Cylinder
Gaya yang diterapkan pada pedal rem ditransmisikan ke master silinder, yang mengubahnya menjadi tekanan hidrolik.
3. Saluran dan Selang Rem
Tekanan hidrolik disalurkan melalui saluran rem dan selang ke masing-masing kaliper rem atau silinder roda di setiap roda.
4. Kaliper Rem/Silinder Roda
Komponen ini memberikan tekanan pada bantalan rem (pada rem cakram) atau sepatu rem (pada rem tromol), sehingga menyebabkan kontak dengan rotor rem (cakram) atau tromol rem. Gesekan ini menghasilkan panas, yang memperlambat kendaraan.
5. Bantalan dan Sepatu Rem
Ini adalah bahan gesekan yang bersentuhan dengan rotor atau drum. Mereka aus seiring waktu karena panas yang dihasilkan selama pengereman.
6. Rotor/Drum Rem
Pada rem cakram, rotor adalah cakram logam yang dijepit oleh bantalan rem. Pada rem tromol, tromol merupakan komponen berbentuk silinder yang berputar bersama roda.
7. Minyak Rem
Minyak rem digunakan untuk mengirimkan tekanan hidrolik dalam sistem pengereman. Kondisinya harus baik untuk memastikan kinerja pengereman yang tepat.
Jenis-Jenis Sistem Pengereman
Kendaraan modern seringkali dilengkapi dengan teknologi pengereman canggih, termasuk sistem pengereman anti-lock (ABS), Electronic Brakeforce Distribution (EBD), Brake Assist (BA), dan banyak lagi. Teknologi ini meningkatkan stabilitas dan pengendalian kendaraan saat pengereman, terutama dalam situasi darurat atau pada permukaan licin.
1. Anti-lock Braking System (ABS)
Dimulai dari ABS yang merupakan singkatan dari Anti-lock Braking System. Sesuai dengan namanya, ABS mencegah roda mobil terkunci saat mobil mengerem secara mendadak di situasi tertentu.
Anti-lock Braking System (ABS) adalah fitur keselamatan yang terdapat pada kendaraan modern yang membantu mencegah roda terkunci saat pengereman berat atau kondisi jalan licin. ABS meningkatkan kemampuan pengemudi untuk mempertahankan kendali kemudi saat melakukan pengereman, mengurangi risiko selip dan menjaga stabilitas.
Fitur utama dan manfaat ABS
-
Mencegah Penguncian Roda
ABS memantau kecepatan setiap roda satu per satu. Jika sistem mendeteksi roda akan terkunci, sistem akan memodulasi tekanan rem beberapa kali per detik. Hal ini mencegah roda tergelincir dan menjaga traksi dengan jalan.
-
Kontrol Kemudi
Dengan mencegah penguncian roda, ABS memungkinkan pengemudi mempertahankan kontrol kemudi bahkan saat pengereman keras. Hal ini sangat penting terutama dalam situasi darurat di mana menghindari rintangan atau melakukan manuver sangatlah penting.
-
Jarak Berhenti Lebih Pendek
ABS dapat membantu memperpendek jarak yang diperlukan untuk berhenti, karena ban mempertahankan traksi yang lebih baik terhadap permukaan jalan.
-
Peningkatan Stabilitas
Penyaradan dan hilangnya traksi dapat menyebabkan hilangnya stabilitas kendaraan. ABS membantu menjaga stabilitas saat pengereman, mengurangi risiko berputar atau kehilangan kendali.
-
Rem Berdenyut
Saat ABS diaktifkan, pengemudi mungkin merasakan sensasi berdenyut melalui pedal rem. Hal ini normal dan menunjukkan bahwa sistem berfungsi untuk mencegah roda terkunci.
-
Kontrol Elektronik
ABS beroperasi melalui sensor yang mendeteksi kecepatan roda, modul kontrol yang memproses data, dan solenoid hidrolik yang menyesuaikan tekanan rem. Sistem menyesuaikan gaya pengereman dengan cepat dan otomatis untuk mengoptimalkan traksi.
-
Kondisi Berkendara yang Berbeda
ABS sangat efektif pada permukaan licin seperti hujan, salju, atau es, di mana mempertahankan traksi bisa jadi sulit. Namun, ini bermanfaat dalam berbagai kondisi berkendara.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun ABS merupakan fitur keselamatan yang berharga, hal ini tidak meniadakan perlunya berkendara dengan hati-hati dan teknik pengereman yang tepat. Pengemudi harus menjaga jarak dan mengemudi dengan kecepatan yang aman, serta tetap waspada terhadap kondisi jalan.
Harap diingat bahwa teknologi terus berkembang, dan versi ABS yang lebih baru, serta fitur keselamatan tambahan seperti Electronic Stability Control (ESC), mungkin telah diperkenalkan sejak pembaruan terakhir saya. Selalu rujuk informasi terbaru dari produsen kendaraan Anda atau sumber terpercaya untuk mengetahui detail terkini.
Baca Juga: Apa itu Sasis Monokok? Berikut Penjelasan dan Jenis-Jenisnya
2. Electronic Brakeforce Distribution (EBD)
Electronic Brakeforce Distribution (EBD) adalah teknologi otomotif yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas sistem pengereman kendaraan. Ini adalah subsistem dari keseluruhan Sistem Pengereman Anti-lock (ABS) dan bertanggung jawab untuk mendistribusikan gaya pengereman secara dinamis antara roda depan dan belakang kendaraan.
EBD beroperasi dengan menggunakan sensor untuk mengumpulkan data seperti kecepatan kendaraan, distribusi bobot, dan kondisi jalan. Informasi ini kemudian diproses oleh unit kontrol elektronik (ECU) kendaraan untuk menentukan jumlah gaya pengereman optimal yang diterapkan pada setiap roda. Dengan menyesuaikan gaya rem pada masing-masing roda, EBD membantu mencegah selip, meningkatkan stabilitas, dan memperpendek jarak berhenti selama manuver pengereman.
Salah satu keunggulan utama EBD adalah kemampuannya beradaptasi dengan berbagai kondisi berkendara. Misalnya, jika kendaraan membawa lebih banyak beban di bagian belakang, EBD akan menyesuaikan gaya pengereman untuk memastikan roda belakang tidak terkunci sebelum waktunya. Begitu pula jika permukaan jalan licin di satu sisi, EBD dapat mengatur gaya pengereman di sisi yang terkena dampak untuk menjaga stabilitas.
Secara keseluruhan, Electronic Brakeforce Distribution berkontribusi terhadap pengalaman pengereman yang lebih aman dan terkendali dengan mengoptimalkan distribusi gaya rem berdasarkan kondisi real-time, yang membantu pengemudi mempertahankan kendali yang lebih baik atas kendaraannya saat berhenti darurat atau kondisi jalan yang menantang.
3. Brake Assist
Brake Assist, sering disebut sebagai "BA", adalah fitur keselamatan yang umum ditemukan pada kendaraan modern, khususnya dalam konteks teknik dan desain otomotif. Ini adalah teknologi yang dirancang untuk membantu pengemudi dalam situasi pengereman darurat dengan memberikan kekuatan atau dukungan pengereman tambahan.
Ketika pengemudi tiba-tiba menginjak rem dalam keadaan panik atau darurat, mereka mungkin tidak mengerahkan tenaga yang cukup pada pedal rem untuk mencapai potensi pengereman maksimal. Brake Assist mendeteksi penerapan pedal yang cepat dan kuat serta secara otomatis meningkatkan gaya pengereman untuk membantu kendaraan berhenti secepat mungkin. Hal ini dapat mengurangi jarak berhenti secara signifikan dan meningkatkan keselamatan secara keseluruhan.
Sistem Brake Assist menggunakan berbagai sensor, seperti kecepatan pengayuh pedal, laju perlambatan, dan dalam beberapa kasus, bahkan data dari sistem kendaraan lain seperti ABS (Anti-lock Braking System) dan kontrol traksi. Sensor-sensor ini membantu sistem membedakan antara situasi pengereman normal dan darurat.
Penting untuk dicatat bahwa Brake Assist tidak menggantikan kebutuhan pengemudi untuk mengerem, melainkan meningkatkan upaya pengereman pada saat-saat kritis. Teknologi ini merupakan bagian dari kemajuan yang lebih luas dalam keselamatan kendaraan dan sistem bantuan pengemudi.
Brake Assist sering kali terintegrasi dengan teknologi keselamatan lainnya seperti Electronic Stability Control (ESC), Autonomous Emergency Braking (AEB), dan Forward Collision Warning (FCW) untuk menciptakan rangkaian keselamatan komprehensif di dalam kendaraan. Hal ini memainkan peran penting dalam mengurangi kemungkinan kecelakaan dan meminimalkan tingkat keparahannya dengan mengoptimalkan kinerja pengereman selama keadaan darurat.
Pentingnya sistem pengereman otomatis.
Sistem pengereman otomatis memiliki peran krusial dalam meningkatkan keselamatan dan pengalaman berkendara. Dengan teknologi seperti Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brakeforce Distribution (EBD), dan Brake Assist, sistem pengereman otomatis memungkinkan pengemudi untuk mengatasi situasi pengereman yang kompleks dengan lebih efektif. Pertama, sistem-sistem ini mengurangi risiko roda terkunci dan kendaraan tergelincir selama pengereman mendadak atau di permukaan jalan yang licin. Hal ini tidak hanya membantu menghindari kecelakaan yang disebabkan oleh hilangnya kendali, tetapi juga memungkinkan pengemudi untuk mempertahankan stabilitas dan menghindari rintangan dengan lebih baik.
Selain itu, sistem pengereman otomatis mampu menyesuaikan distribusi gaya pengereman antara roda depan dan belakang serta memaksimalkan traksi pada setiap roda. Ini sangat berarti dalam menghadapi variasi kondisi jalan dan beban yang berbeda di kendaraan. Selama manuver pengereman yang intens, seperti pengereman mendadak atau saat melewati tikungan, teknologi ini membantu mengoptimalkan kinerja pengereman sehingga jarak berhenti menjadi lebih pendek dan kendali kendaraan tetap terjaga. Secara keseluruhan, sistem pengereman otomatis berperan penting dalam meminimalkan risiko kecelakaan, memberikan rasa aman kepada pengemudi, dan menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman bagi semua pengguna jalan.
Berita Seputar MPMRent