Ketahui Pajak Mobil Mewah di Indonesia Sebelum Anda Membeli
Dipublikasi pada:
02-03-2024
Bagikan:
Kendaraan bermotor, baik roda dua atau empat, termasuk dalam barang tergolong mewah di Indonesia. Maka tak mengherankan apabila muncul aturan pajak mobil mewah yang diatur dalam UU No 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Jenis pajak ini nantinya akan dikelola oleh pemerintah daerah setempat berdasarkan aturan dan undang-undang yang berlaku. Agar lebih memahami mengenai pajak untuk mobil mewah, berikut penjelasan singkat yang harus Anda ketahui.
Mengapa Harus Membayar Pajak Mobil Mewah?
Penting mengetahui mengapa mobil mewah dikenakan pajak khusus dibandingkan dengan mobil biasa. Hal ini dikarenakan fitur dan teknologi yang ada di mobil mewah jauh lebih lengkap serta canggih. Lewat keunggulan tersebut, harga jual dan nilai mobil mewah menjadi lebih tinggi dibandingkan mobil biasa.
Bukan hanya itu, pajak untuk mobil mewah juga menjadi salah satu bentuk kontribusi sebagai warga negara Indonesia terhadap pembangunan tingkat daerah. Nantinya pendapatan pajak mobil mewah akan digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik serta membiayai pembangunan infrastruktur umum.
Perhitungan Pajak Mobil Mewah
Sebelum menghitung pajak mobil mewah di Indonesia, ada baiknya Anda mengetahui jenis kendaraan yang termasuk dalam kategori mewah. Mobil mewah bisa dilihat dari kapasitas mesinnya, yakni antara 3.000 – 5.000 cc. Selain itu mobil mewah umumnya juga tidak digunakan untuk hal-hal komersial.
Ada dua jenis pajak yang perlu dibayarkan oleh pemilik mobil mewah, yakni pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Untuk BBNKN ditetapkan pajak sebesar 10% dari harga mobil, sedangkan untuk PKB tarifnya sebesar 1,5% dari harga mobil.
Saat melakukan pembayaran pajak, wajib pajak juga diharuskan untuk membayar Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas (SWDKLL). Tarif dari sumbangan SWDKLL sebesar Rp140.000 dan dibayarkan bersamaan ketika membayar pajak BBNKB dan PKB.
Baca juga: Syarat & Daftar Wilayah yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan
Perbedaan Besaran Pajak untuk Mobil Mewah Konvensional, Hibrida dan Listrik
Pajak kendaraan mewah diambil dari harga mobil yang menjadi objek pajak, karena itu semakin tinggi harga mobil mewah, maka nominal tarif pajaknya juga semakin besar. Lalu bagaimana dengan besaran pajak untuk mobil mewah hibrida atau listrik?
Serupa dengan mobil mewah konvensional, mobil hibrida yang menggunakan mesin elektrifikasi juga diberlakukan nilai pajak yang cukup tinggi. Hal ini diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 74 Tahun 2021 dan Peraturan Kementerian Dalam Negeri (Permendagri).
Tarif untuk kendaraan mewah dengan mesin hibrida atau listrik bervariasi, mulai dari 15%, 25% hingga 30%. Besaran tarif tersebut disesuaikan dengan kapasitas silinder dari masing-masing mobil hybrid. Meski menggunakan tarif pajak yang berbeda, namun tarif PKB tahunannya masih serupa dengan tarif mobil mewah konvensional.
Intensif Pemerintah di Pajak Mobil Mewah
Sejak tahun 2022, pemerintah memberikan intensif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah di industri otomotif nasional. Hal ini sebagai bentuk dukungan pemerintah kepada sektor produksi otomotif nasional yang mengalami penurunan pasca pandemik Covid-19.
Lewat intensif yang diberikan pemerintah, terdapat peningkatan yang signifikan terhadap penjualan kendaraan bermotor roda empat di dalam negeri. Secara tak langsung, kebijakan tersebut memberikan ruang bagi sektor lokal untuk ikut memajukan sekaligus mengembangkan bisnisnya.
Pajak mobil mewah memang terlihat sederhana, namun keberadaan pajak ini memberikan kontribusi besar bagi negara. Lewat pajak ini, wajib pajak tak hanya bertanggung jawab atas barang kepemilikannya, namun juga melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara Indonesia yang taat kepada hukum dan Undang-Undang.
Berita Seputar MPMRent